Belakangan ini, minat lembaga keuangan besar terhadap Ethereum (ETH) meningkat secara signifikan, dengan volume pembelian ETH dalam satu minggu bahkan mencapai 4 kali lipat dari Bitcoin (BTC). Fenomena ini menarik perhatian luas di pasar, dan membuat kita berpikir: Apa yang sebenarnya dicari oleh lembaga-lembaga ini?
Master investor Graham Duncan once said, "The further you can tolerate uncertainty, the further you can go." This statement may explain the current mindset of institutional investors. They are betting on the long-term potential of Ethereum, despite facing many uncertainties.
Saat ini, Ethereum menghadapi lima tantangan kunci, yang akan sangat mempengaruhi perkembangan masa depannya:
1. Persaingan antara deflasi dan pencetakan uang: Perubahan jumlah pasokan ETH selalu menjadi fokus perhatian pasar. Fluktuasi tingkat pembakaran secara langsung mempengaruhi sifat deflasinya.
2. Pedang bermata dua dari mekanisme staking: Meskipun staking memberikan imbalan tambahan bagi pemegang, namun juga membawa beberapa risiko potensial.
3. Tekanan regulasi: Seiring dengan perkembangan pasar cryptocurrency, sikap lembaga pengawas menjadi semakin penting. Posisi lembaga pengawas seperti SEC dapat memiliki dampak signifikan terhadap ETH.
4. Persaingan ekosistem: Meskipun Ethereum saat ini mendominasi platform kontrak pintar, perkembangan cepat dari pesaing seperti Solana dan BNB juga tidak dapat diabaikan.
5. Risiko Kepatuhan dan Kebijakan: Sikap kebijakan terhadap cryptocurrency di berbagai negara di seluruh dunia bervariasi, ketidakpastian ini dapat memicu volatilitas pasar.
Meskipun menghadapi tantangan ini, investor institusi tetap optimis tentang prospek Ethereum. Mereka mungkin percaya bahwa seiring dengan peningkatan dan penyempurnaan jaringan Ethereum, masalah ini pada akhirnya akan teratasi. Sementara itu, prospek aplikasi Ethereum di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi), token non-fungible (NFT), juga menambah lebih banyak ruang imajinasi.
Tentu saja, para investor juga harus menyadari tingginya risiko di pasar cryptocurrency. Pemulihan pasar dapat membawa keuntungan jangka pendek, tetapi investasi jangka panjang tetap perlu menilai berbagai faktor risiko dengan hati-hati. Di masa depan, apakah Ethereum dapat melewati berbagai hambatan dan mencapai aplikasi berskala besar yang sebenarnya, masih patut kita perhatikan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Bagikan
Komentar
0/400
ValidatorVibes
· 10jam yang lalu
ngmi dengan institusi terpusat ini yang berusaha mengontrol masa depan eth... desentralisasi yang nyata atau tidak sama sekali sejujurnya
Lihat AsliBalas0
NotSatoshi
· 13jam yang lalu
Badan besar akhirnya menyadari.
Lihat AsliBalas0
NFTBlackHole
· 13jam yang lalu
Mesin pemanen bunga datang
Lihat AsliBalas0
PumpAnalyst
· 14jam yang lalu
suckers get on board signal segera tarik diri jangan sampai di play people for suckers oleh institusi
Lihat AsliBalas0
gas_fee_therapy
· 14jam yang lalu
Jangan berisik, sol tetap tidak bisa mengalahkan eth.
Belakangan ini, minat lembaga keuangan besar terhadap Ethereum (ETH) meningkat secara signifikan, dengan volume pembelian ETH dalam satu minggu bahkan mencapai 4 kali lipat dari Bitcoin (BTC). Fenomena ini menarik perhatian luas di pasar, dan membuat kita berpikir: Apa yang sebenarnya dicari oleh lembaga-lembaga ini?
Master investor Graham Duncan once said, "The further you can tolerate uncertainty, the further you can go." This statement may explain the current mindset of institutional investors. They are betting on the long-term potential of Ethereum, despite facing many uncertainties.
Saat ini, Ethereum menghadapi lima tantangan kunci, yang akan sangat mempengaruhi perkembangan masa depannya:
1. Persaingan antara deflasi dan pencetakan uang: Perubahan jumlah pasokan ETH selalu menjadi fokus perhatian pasar. Fluktuasi tingkat pembakaran secara langsung mempengaruhi sifat deflasinya.
2. Pedang bermata dua dari mekanisme staking: Meskipun staking memberikan imbalan tambahan bagi pemegang, namun juga membawa beberapa risiko potensial.
3. Tekanan regulasi: Seiring dengan perkembangan pasar cryptocurrency, sikap lembaga pengawas menjadi semakin penting. Posisi lembaga pengawas seperti SEC dapat memiliki dampak signifikan terhadap ETH.
4. Persaingan ekosistem: Meskipun Ethereum saat ini mendominasi platform kontrak pintar, perkembangan cepat dari pesaing seperti Solana dan BNB juga tidak dapat diabaikan.
5. Risiko Kepatuhan dan Kebijakan: Sikap kebijakan terhadap cryptocurrency di berbagai negara di seluruh dunia bervariasi, ketidakpastian ini dapat memicu volatilitas pasar.
Meskipun menghadapi tantangan ini, investor institusi tetap optimis tentang prospek Ethereum. Mereka mungkin percaya bahwa seiring dengan peningkatan dan penyempurnaan jaringan Ethereum, masalah ini pada akhirnya akan teratasi. Sementara itu, prospek aplikasi Ethereum di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi), token non-fungible (NFT), juga menambah lebih banyak ruang imajinasi.
Tentu saja, para investor juga harus menyadari tingginya risiko di pasar cryptocurrency. Pemulihan pasar dapat membawa keuntungan jangka pendek, tetapi investasi jangka panjang tetap perlu menilai berbagai faktor risiko dengan hati-hati. Di masa depan, apakah Ethereum dapat melewati berbagai hambatan dan mencapai aplikasi berskala besar yang sebenarnya, masih patut kita perhatikan.