Baru-baru ini, sebuah proyek aset kripto yang terkait dengan keluarga Trump telah menarik perhatian luas. Proyek yang bernama World Liberty Financial (WLFI) ini mengklaim telah mendapatkan dukungan dana sebesar 100 juta dolar, tetapi sumber dana tersebut menghadapi pertanyaan serius.
Menurut laporan, penyedia dana utama proyek tersebut mengklaim sebagai sebuah perusahaan bernama "Aqua 1". Namun, penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa perusahaan ini mungkin hanya merupakan entitas shell, yang sebenarnya adalah varian dari perusahaan pembuat pasar yang pernah dibanned oleh beberapa bursa terdesentralisasi (DEX) karena perilaku yang tidak semestinya.
Perusahaan pembuat pasar ini awalnya bernama Web3port, dan pada tahun 2023, mereka dilarang oleh beberapa platform perdagangan karena diduga melakukan manipulasi pasar. Menariknya, "Aqua 1" tampaknya merupakan produk setelah Web3port berganti nama, tetapi legalitas dan kondisi operasional sebenarnya masih diragukan.
Lebih membingungkan lagi, identitas pendiri "Aqua 1" juga diselimuti misteri. Dikatakan bahwa seseorang bernama "Dave Lee" adalah pendiri perusahaan tersebut, tetapi identitas aslinya hingga kini tidak diketahui. Selain itu, meskipun "Aqua 1" mengklaim terdaftar di UEA, penyelidikan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak telah menyelesaikan prosedur pendaftaran resmi di daerah tersebut.
Cara aliran dana ini juga menimbulkan keraguan. Diketahui bahwa dana besar ini disuntikkan ke dalam proyek melalui akun offshore dan dompet digital anonim, metode operasi ini sangat mirip dengan pola operasi Web3port, yang semakin memperdalam spekulasi mengenai kemungkinan adanya hubungan antara keduanya.
Serangkaian kecurigaan ini tidak hanya memberikan bayangan pada proyek WLFI, tetapi juga memicu pemikiran mendalam tentang transparansi dana dan keaslian proyek di bidang Aset Kripto. Seiring dengan berlanjutnya penyelidikan, kasus ini dapat menjadi peringatan penting untuk regulasi dan transparansi dalam industri Aset Kripto.
Meskipun hubungan spesifik keluarga Trump dengan proyek ini belum jelas, peristiwa ini pasti akan menarik perhatian tinggi dari regulator dan investor. Dalam dunia Aset Kripto yang berkembang pesat, bagaimana menyeimbangkan inovasi dengan regulasi, kebebasan dengan tanggung jawab, masih merupakan masalah yang mendesak untuk diselesaikan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, sebuah proyek aset kripto yang terkait dengan keluarga Trump telah menarik perhatian luas. Proyek yang bernama World Liberty Financial (WLFI) ini mengklaim telah mendapatkan dukungan dana sebesar 100 juta dolar, tetapi sumber dana tersebut menghadapi pertanyaan serius.
Menurut laporan, penyedia dana utama proyek tersebut mengklaim sebagai sebuah perusahaan bernama "Aqua 1". Namun, penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa perusahaan ini mungkin hanya merupakan entitas shell, yang sebenarnya adalah varian dari perusahaan pembuat pasar yang pernah dibanned oleh beberapa bursa terdesentralisasi (DEX) karena perilaku yang tidak semestinya.
Perusahaan pembuat pasar ini awalnya bernama Web3port, dan pada tahun 2023, mereka dilarang oleh beberapa platform perdagangan karena diduga melakukan manipulasi pasar. Menariknya, "Aqua 1" tampaknya merupakan produk setelah Web3port berganti nama, tetapi legalitas dan kondisi operasional sebenarnya masih diragukan.
Lebih membingungkan lagi, identitas pendiri "Aqua 1" juga diselimuti misteri. Dikatakan bahwa seseorang bernama "Dave Lee" adalah pendiri perusahaan tersebut, tetapi identitas aslinya hingga kini tidak diketahui. Selain itu, meskipun "Aqua 1" mengklaim terdaftar di UEA, penyelidikan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak telah menyelesaikan prosedur pendaftaran resmi di daerah tersebut.
Cara aliran dana ini juga menimbulkan keraguan. Diketahui bahwa dana besar ini disuntikkan ke dalam proyek melalui akun offshore dan dompet digital anonim, metode operasi ini sangat mirip dengan pola operasi Web3port, yang semakin memperdalam spekulasi mengenai kemungkinan adanya hubungan antara keduanya.
Serangkaian kecurigaan ini tidak hanya memberikan bayangan pada proyek WLFI, tetapi juga memicu pemikiran mendalam tentang transparansi dana dan keaslian proyek di bidang Aset Kripto. Seiring dengan berlanjutnya penyelidikan, kasus ini dapat menjadi peringatan penting untuk regulasi dan transparansi dalam industri Aset Kripto.
Meskipun hubungan spesifik keluarga Trump dengan proyek ini belum jelas, peristiwa ini pasti akan menarik perhatian tinggi dari regulator dan investor. Dalam dunia Aset Kripto yang berkembang pesat, bagaimana menyeimbangkan inovasi dengan regulasi, kebebasan dengan tanggung jawab, masih merupakan masalah yang mendesak untuk diselesaikan.